Tausyiah Pendek: 2017

99 jenis dosa

Dosa memiliki jumlah yang sangat banyak, yaitu 99 jenis, yang setiap jenis memiki buku catatan sendiri-sendiri, dan itu kelak akan di buka pada hari Yaumul Hisab setelah terjadinya kiamat atau Yaumul Qiyamah.

Ada kisah yang menceritakan tentang hal ini, bisa di baca pada postingan sebelumnya atau CLIK DI SINI

Mengetahui jenis dosa itu wajib, sebab sebagian besar seseorang melakukan dosa di karnakan ia tidak tau yang di perbuatnya itu termasuk dosa atau bukan, dan lagi dengan mengetahui dosa sendiri maka akan memudahkan untuk interopeksi dan membenahi diri serta hati-hati.

 99 jenis dosa sebagai berikut:

1. Syirik (percaya kekuatan selain allah atau menyekutukan Allah dengan sesuatu)
2. Membunuh orang dengan sengaja
3. Sihir (santet, pelet, teluh, tenung, pelet dan semacamnya)
4. Meninggalkan sholat wajib
5. Tidak berzakat
6. Tidak puasa dibulan ramadhan
7. Tidak berhaji padahal mampu melaksanakanya
8. Durhaka pada orang tua
9. Memutuskan hub keluarga
10. Zina
11. Maho dan lesbi (Suka Sesama Jenis)
12. Riba
13. Makan harta anak yatim secara aniaya
14. Berdusta
15. Melarikan diri dari perang
16. Pemimpin yang menipu dan kejam pada rakyatnya
17. Sombong
18. Kesaksian palsu
19. Mabuk atau minum khamr
20. Berjudi
21. Menuduh zina wanita baik-baik
22. Berkhianat terhadap harta negara (Korupsi)
23. Mencuri
24. Merampok
25. Sumpah palsu
26. Berbuat aniaya
27. Mambantu kezaliman
28. Mencari rezeki dengan haram
29. Bunuh diri
30. Berkata dusta
31.Hakim yang durhaka atau tidak adil
32. Menyuap dalam masalah hukum
33. Laki laki menyerupai perempuan dan sebaliknya (Banci dan Tomboy)
34. Mengasuh keluarga dalam dosa
35. Muhallil dan muhallal lahi
36. Tidak membersihkan sisa kencing
37. Ria(haus pujian)
38. Menyembunyikan ilmu
39. Memberikan fatwa sesat
40. Khianat
41. Ungkit-ungkit pemberian
42. Tidak percaya takdir allah
43. Menyangkal adanya takdir
44. Mencari cari kesalahan orang
45. Adu domba(fitnah)
46. Mengutuk orang mukmin
47. Mengingkari janji
48. Percaya dukun dan tukang ramal
49. Menolak hukum agamanya sendiri
50. Mencela kebijaksanaan allah
51. Mengingkari ayat-ayat Allah
52. Menentang kebenaran karena mrasa pandai
53. Berbuat dosa dengan terang-terangan
54. Berlebihan dalam ibadah
55. Mempermainkan ayat suci
56. Mengubah sebagian isi ayat suci
57. Menolak hukum Agama dan sesat
58. Menuduh oranglain tidak benar
59. Pengakuan yang berbeda dengan pengalaman
60. Enggan terima kebenaran karena pengikutnya orang lemah
61. Bangga akan kekuatan kelompoknya
62. Menghina dengan menuduh buruk
63. Menganggap salah sesuatu yang tidak dikenal
64. Menolak kebenaran karena sedikit pengikutnya
65. Mengutamakan kebiasaan nenek moyang
66. Meniru orang alim yang fasik
67. Taqlid (ikut ikutan pada sesuatu yang buruk)
68. Menyeru orang shaleh ketika berdoa
69. Suka berpecah belah
70. Menolak kebenaran dengan alsan hati belum terbuka
71. Tertipu oleh harta benda
72. Tidak mengakuai adanya pencipta alam semesta
73. Menuduh Allah punya kelemahan
74. Mengingkari nama-nama dan sifat Allah
75. Menentang pimpinan
76. Menuduh Al Quran karangan nabi muhammad saw,
77. Mencari tuah (dari pusaka)
78. Nusyus(istri yang durhaka)
79. Membuat patung
80. Meratapi mayat
81. Melampaui batas(berlebihan)
82. Menganiaya orang lemah
83. Menyakiti tetangga
84. Menghina dan menyakiti orang Islam
85. Kedurhakaan penguasa terhadap hamba Allah
86. Sombong dalam pakaian dan bangga thadap dirinya
87. Pakai sutra dan emas bagi laki-laki
88. Hamba sahaya yang larikan diri dari majikannya
89. Memotong binatang untuk sesajen
90. Menasabkan dirinya bukan pada ayahnya
91. Menentang kebenaran
92. Enggan berikan kelebihan air
93. Mengurangi timbangan dan takaran
94. Merasa aman dari kemurkaan Allah
95. Bakhil dan kikir
96. Meninggalkan sholat jumat tanpa uzur
97. Curang dalam berwasiat
98. Tipu daya
99. Mencaci maki dan beberkan rahasia orang islam

Ketika membaca keterangan di atas tentu akan terlintas dan ingat bahwa pernah melakukan dosa tersebut, dan coba di perhatikan berapa banyak kah jenis dosa yang pernah di peruat..??

Apabila sudah di ketahui dan di ingat, maka sudah selayaknya untuk Istighfar dan memohon ampun pada Allah S.w.t, agar dosa-dosa yang pernah di lakukan dapat di hapuskanya, sehingga kelak bisa menang di dalam timbangan Amal.

Sekian semoga bermanfaat bagi kita semua.

Buku 99 catatan dosa

Jenis dosa manusia bukan cuma satu saja, akan tetapi ada 99 jenis, dan semua memiliki buku sendiri~sendiri yang di tulis oleh Malaikat pencatatat Amal buruk.

Sedangkan buku catatan tersebut terangkum dalam satu gumpalan nama yaitu Dosa, seperti yang kita sebut sebut, akan tetapi di dalam Dosa terdapat 99 jenis dosa, tak perlu di sebut tentu semua juga tau jenis~jenis dosa semacam:

Mabuk, zina, gibah, namimah, mengumpat, melaknat mendholimi, dan lain sebagainya, yang lebih fenomenal dan ter modern saat ini dalah CURIGA dan mencari cari kesalahan orang demi uang dan bayaran atau meningkatkan popularitas diri, untuk lebih jelasnya bisa juga langsung CLIK DI SINI untuk megetahui 99 jenis dosa.

Dan buku tersebut yang kelak akan di buka ketika pada hari Yaumul Hisab, dan di tunjukan oleh Malaikat, lalu di timbang pada hari Yaumul Mizzan.

Bila kita berfikir dan mengingat dosa~dosa, dan di bandingkan dengan kebaikan yang kita perbuat, maka sungguh betapa banyak dosa yang kita perbuat.

Akan tetapi ada sebuah amalan yang mampu menjadi pemberat timbangan Amal baik, dan banyaknya dosa yang kita perbuat sangat tak sebanding dengan sebuah amalan tersebut.

Seperti kisah Syekh Kholil yang ada di Bangkalan Madura pada masa ia masih hidup, selembar tulisan mampu mengalahkan beratnya sapi yang sangat gemuk, kejadian tersebut kelak bakal kita jumpai pada hari Yaumul Mizan, yaitu buku 99 catatan Amal buruk akan kalah dengan selembar kertas saja.

Sebagaimana yang di kisahkan oleh Abdullah bin Amr bin Ash r.a yang di sabdakan oleh Rasulullah S.a.w.

"Sesungguhnya Allah akan menyelamatkan seseorang dari umatku di hadapan seluruh mahluk pada hari kebangkitan, lalu di bentangkan di hadapanya 99 buku (catatan amal buruknya), setiap buku itu panjangnya sejauh mata memandang.

Kemudian Allah berfirman: 'apakah kamu menyangkal sesuatu yang tertulis di sini? apakah para (malaikat) pencatat~Ku telah berlaku zhalim (tidak adil) terhadapmu?' 

Ia menjawab: "Tidak wahai Rabbku". 'Allah berfirman, 'Apakah kamu merasa keberatan?, Ia menjawab: "Tidak wahai Rabbku", lalu Allah berfirman, Baiklah! Sesungguhnya di sisi Kami, kamu mempunyai satu amal kebaikan, dan sesungguhnya pada hari ini tidak ada kezhaliman terhadapmu. 'Kemudian di keluarkan selembar kertas yang di dalamnya terdapat (Tulisan)

《ASHADU ALLAA ILAAHA ILLAALLAHU WA ASHADU ANNA MUKHAMMADAN ABDUHU WARASUULUHU》

"Aku bersaksi bahwasanya tiada yang berhak di sembah selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba~Nya dan utusan~Nya"

Kemudian Allah berfirman 'Mendekatlah pada timbanganmu!' Ia berkata, "Wahai Rabbku, berapakah beratnya selembar kertas ini di banding dengan semua buku (Catatan dosa~dosaku ini?"

Allah S.w.t. berfirman, 'Sesungguhnya pada hari ini kamu tidak akan di zhalimi. ' Kemudian buku~buku (catatan dosa~dosanya) itu di letakan pada sebelah timbangan dan sehelai kertas tadi di sebelah timbangan lainya. Maka naiklah (ringanlah) timbangan yang berisi semua buku~buku itu dan turunlah (beratlah) timbangan yang berisi sehelai kertas tadi.

Memang tak ada sesuatupun yang dapat menandingi beratnya nama Allah" (Hr Tirmidzi no 2639)

Subhanallaah...

Sedemikian berat Asma Allah tersebut, akan tetapi walau berat ya setidaknya kita tidak mengandalkan itu saja, namun juga hati~hati dengan perbuatan dosa yang di larang oleh Allah S.w.t. melalului Nabi~Nya, sebab besar atau kecil dosa yang kita perbuat tetaplah ada hukuman tersendiri, ntah di dunia atau di Ahirat pasti ada hukumanya, terlebih bagi yang mengerti dosa namun dosa tersebut tetap di terjang demi sebuah nafsu atau keinginan.

Demikian sedikit tausyaih sekaligus Ilmu yang sangat bermanfaat untuk menuju perbaikan diri sendiri, kurang lebihnya Allahu A'lam Bishawwab.

Baca juga motiffasi umum dan Islami yang mungkin bermanfaat, silahkan CLIK DI SINI

Tiga kalimat kunci takwa

Setiap hari jum'at pada waktu Shalat jum'at dan setiap awal kutbah, khotib selalu berpesan kepada semua orang agar bertakwa kepada Allah, akan tetapi hanya sedikit yang faham betul dengan Takwa.

Memang di jelaskan mengenai takwa adalah menyerahkan semua urusan kepada Allah S.w.t. dan percaya kepada-Nya tanpa menduakan dengan suatu apapun.

Melakukan perbuatan takwa tak semudah yang di ucapkan, akan tetapi Takwa bisa di peroleh apabila bisa melakukan tiga hal berikut:

Yaitu:

  • Istiqomah
  • Istiqaroh
  • Istighfar
Tanpa ketiga hal tersebut mustahil bisa mendapatkan Takwa, karna sumber Takwa adalah karna adanya ketiganya.

Dan bila sudah bisa menerapkan maka yang di dapat adalah:

  • Istimewa
Yang maksudnya adalah Istimewa di dalam dirinya, sebab orang yang bertakwa adalah orang yang Istimewa di hadapan Allah S.w.t. dan seluruh mahluk.

Rasulullah S.a.w. pun juga menjelaskan dalam hadis yang maksudnya adalah: Apabila menginginkan Ilmu apapun yang ada di dunia ini cukup dengan melakukan Takwa.

Sehingga tak heran apabila orang yang bertakwa bisa memiliki kelebihan tanpa melakukan wirit, lelaku, riyadoh, tirakat, puasa dan semacamnya, sebab Allah telah memberikan Maunah kepadanya dengan berkat takwanya.

Dan lagi apabila seseorang bisa menerapkan tiga hal di atas maka ia kan selamat dari:

  • Istiqdrat
Yang maksudnya adalah mendapat berbagai macam sesuatu dengan sangat mudah, mendapat harta benda yang berlimpah ruah, akan tetapi pada ahirnya ia jatuh dengan sangat buruk yaitu mendapat kesengsaraan dan penderitaan yang berkepanjangan, seperti itulah Istiqdrat (Panglulu) bahasa jawanya.

Contohnya banyak banget, terutama Koruptor yang tertangkap oleh KPK, sebelumnya ia seperti bermandikan harta benda dan berbagai kenikmatan, akan tetapi ahirnya ia harus mendekam dalam jeruji besi dan semua miliknya di rampas dengan sangat menyedihkan, itulah Istiqdrat dari Allah S.w.t.

Apabila sebelumnya seseorang sudah punya bekal tiga hal di atas dan berhasil mendapatkan ketakwaan, maka Insyaa Allah hidupnya dalam keselamatan dan keberkahan, semua yang di lakukan adalah jalan kebaikan karna dari hasil Istiqarohnya.

Demikian tiga hal kalimat inti untuk meraih Takwa, walau siple, ringkas, praktis, dan pendek, apabila mengerti dengan benar Insyaa Allah tausyiah pendek ini sangat bermanfaat.

Penjaga Al-Qur'an

Dalam Al~Qur'an, styap huruf, kata, ayat, suratnya memiliki Qodim atau di sebut Malaikat penjaga..

Styap surat ada nama Malaikat yg bersemayam membawahi ribuan Malaikat, dan kelak kita akan mngetahui Malaikat tersebut bila sdah waktunya tiba..

Sperti surat Al~Fatihah, di dalamnya terdapat Malaikat yg bernama "Raihan"..

Sdangkan kalimat Al Azziz, juga trmasuk kalimat Asma'ul Khusna yg di dalamnya ada Malaikat bernama "Manjiyaail alaihissalam"..

Ar Rohiim, juga kalimat dalam Al~Qur'an yg di dalamnya terdapat Malaikat bernama "Azmiyaaiil alaihissalam"..

Dan lain sbagainya, kelak mreka akan menemui pengamalnya ktika trompet Isrofil usai di tiup yg kdua..

"Sesungguhnya Al~Qur'an akan mnemui pembacanya pda hari kiamat, ktika ia kluar dari kuburnya yg terbelah sperti sperti seorang yg pucat pasi kulit dan tubuhnya krna letih stelah mlakukan prjalanan jauh.

Al~Qur'an bertanya "Apakah engkau mngenalku.?" Ia menjawab "Aku tdk mengenalmu" (pertanyaan ini hingga 2X di lakukan) kmudian Al~Qur'an berkata "Aku adalah sahabatmu, akulah Al~Qur'an yg telah mmbuatmu haus di siang hari dan membuatmu trjaga pda malam hari (krna mmbaca dan mngamalkanku). Hr Ahmad~al Fathur Rabbaanii XVIII/69

Subhanallaah...

Ternyata sungguh besar karunia Allah yg di berikan pda hambanya yg gemar membaca Al~Qur'an..

Al-qur'an di injak injak

Ntah karna tidak tau atau tidak mengerti, atau bahkan karna bodoh..??

Banyak orang pintar tetapi ia bodoh, dan banyak pula orang mengerti juga pintar.

Semacam para koruptor, mereka semua orang pintar, jika tidak pintar tidak akan tau cara berkorupsi.

Tetapi yang di sebut dalam konteks ini adalah tentang Al-qur'an di injak injak, contohnya seperti gambar berikut:


Yang membuat undangan semacam ini orang pintar berpendidikan, tetapi ia tidak mengerti, apalagi yang memsan untuk suatu acara, tambah tidak memahami sama sekali.

Coba perhatikan kalimat salam, di situ tertulis dalam huruf arab dan terdapat nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Kesalahan menulis dan membuat undangan seperti itu adalah:

Sebagian besar penerima undangan mengabaikan Asma Allah S.w.t. yang terdapat di undangan tersebut, sehingga bila sudah di baca, undangan tersebut di buang begitu saja di tempat sampah atau di biarkan di atas meja, yang terkadang jatuh lalu terinjak-injak.

Itu ada Asma Allah, itu ada mushaf, itu ada bagian ayat Al-qur'an, itu kalimat yang Agung, tapi mengapa tidak menghormati sama sekali..??

Padahal Allah S.w.t. telah berfirman yang maksudnya:

"Maka Aku bersumpah demi tempat terbenamnya bintang-bintang, dan sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar jika kamu mengetahui, sesungguhnya Al-qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang di sucikan. Di turunkan dari Rabb semesta alam. Maka apakah kamu menganggap remeh saja al Qur'an ini?". Qs Al Waqi'ah (56) 75-81.

Sedemikian besarnya keagungan Al-Qur'an, haruskah memperlakukanya dengan seperti itu, seperti yang sudah-sudah terjadi, di buang, di injak-injak, apalagi yang di tulis dalam kotak makanan seperti ini:


Hampir 100% orang yang menerima kotak makanan ini membuang begitu saja, padahal di situ terdapat bagian Al-Qur'an.

Tempat sampah bukan tempat suci, bukan pula tempat pembuangan Mushaf, tapi tempat sampah adalah tempat kotor nan bau.

Dari Bara r.a. berkata Rasulullah S.a.w. Bersabda, "Hiasilah Al-Qur'an dengan (keindahan) suaramu, karena suara yang indah (merdu) akan menambah keindahan Al-Qur'an" (Hr Hakim I/575).

Harus di muliakan Al-Qur'an walau satu kalimat pun, atau satu huruf pun, apalagi di dalam setiap hurufnya terdapat makna, terdapat Malaikat penjaga, terdapat bekas perjuangan para Mujahidin yang beribu-ribu telah gugur di medan perang, hanya demi membela Al-Qur'an.

Semoga dengan ini para pembaca bisa bahu-membahu, bisa saling mengingatkan, bisa saling menjaga kalimat Al-Qur'an, agar tidak di injak-injak dan di buang begitu saja.

Bila mendapat kotak nasi, undangan, atau apapun yang terdapat kalimat Al-Qur'an maka jangan di buang, tapi di bakar dengan baik-baik, Allah Maha Melihat, dengan melakukan cara yang demikian Insyaa Allah Ia tidak akan menyia-nyiakan Pahala kita menjaga kalimat-Nya.

Dan apabila memesan undangan, mintalah agar tidak di tulis dalam huruf arab dalam kalimat salam atau basmalahnya.

Mungkin menurut pencetak atau pemesan seperti itu bagus dan pantes, tapi sesungguhnya itu hal terbodoh yang pernah di lakukan.

Sekian semoga bermanfaat dan bisa jadi efaluasi, dan bisa memperingatkan pencetak, atau pemesan undangan dan kotak nasi serta bisa memuliakan Asma Allah Yang Maha Pengasih Dan Penyayang.

Tujuan hidup

Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup, ntah itu ingin sukses, ingin kaya, ingin memiliki segalanya atau ingin bahagia.

Dan setiap orang memiliki jalan yang di tempuh masing~masing, sedangkan mereka tidak tau niat yang manakah yang seharusnya di gunakan.

Ada yang niat untuk di dunia saja dan ada yang untuk di ahirat saja dan bahkan ada yang untuk dua~duanya.

Seorang Ulama pernah memberikan Tausyiah dalam sebuah acara yang hingga kini masih terkenang ucapanya yaitu:

Untung ~ Buntung
Buntung ~ Untung
Buntung ~ Buntung
Untung ~ Untung

Yang artinya adalah:

Untung ~ Buntung: Ia beruntung dalam urusan dunia, kaya, punya kedudukan, hartanya berlimpah ruah, tetapi ia Buntung dalam urusan Ahirat yang maksudnya adalah ia tidak mendapat apa~apa di ahirat dengan semua miliknya yang ada di dunia, sehingga ia menderita di Ahirat.

Buntung ~ Untung: Selama di dunia ia miskin tidak punya apa~apa, tetapi ia kaya di Ahirat dengan lantaran kesabaranya, keihlasanya, dan dengan amal~amal yang di lakukanya.

Buntung ~ Buntung: Ini yang terbanyak terjadi di antara kita sebagai manusia, di dunia sudah sengsara malah tidak mau ibadah, sehingga penderitaanya dobel, di dunia sengsara di ahirat pun tambah sengsara.

Untung ~ Untung: Kategori ini paling langka, karna biasanya orang dalam jenis ini lebih dermawan, sosial, dan murah hati kepada siapapun meski ia orang yang kaya, dan dalam dirinya tidak ada kesombongan sedikitpun, karna Iman yang di milikinya sehingga ia di dunia adalah orang yang special, di ahirat pun ia menjadi orang yang kaya dan beruntung dengan sebab Amal baik dan Ibadahnya yang di lakukan selama di dunia.

Di dalam Hadish pun Rasulullah S.a.w. juga telah bersabda yang di riwayatkan oleh Ibnu Majah.

Dari Zaid bin Tsabit r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah S.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuanya, maka Allah akan memberikan kekhawatiran (kecemasan) padanya dalam segala urusanya, dan Allah meletakkan (rasa takut akan) kefakiran di hadapan matanya, padahal ia tidak menerima keduniaan itu kecuali apa yang telah di tetapkan baginya. Dan barangsiapa menjadikan Ahirat sebagai niat (tujuanya) maka Allah akan menjadikan kemudahan dalam segala urusanya, Allah akan meletakan rasa kaya (kepuasan) dalam hatinya dan dunia datang padanya dengan kehinaan". Hr Ibnu Majah No 4105

Betapa jelasnya hadis di atas bahwa apabila mengejar dunia maka ia tidak akan bahagia dengan hartanya dan ia justru malah menjadi was~was kuatir dan serba repot dengan hartanya, tetapi bila Ahirat yang menjadi tujuanya maka kekayaan harta, dan apapun yang ia butuh ia dapatkan dengan sendirinya atau dunia yang datang kepadanya.

Seperti ungkapan seorang Ustazd di Jawa Timur (guru kami) ia sering berpesan "Apabila engkau mengejar dunia maka hanya dunia yang kau dapat, namun bila engkau mengejar Ahirat maka kehidupan dunia atau kemakmuran justru malah yang mengejarmu"

Di Al~Qur'an pun Allah S.w.t. berfirman yang artinya kurang lebih demikian: "Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan pahala dunia, dan barangsiapa menghendaki pahala Ahirat, niscaya Kami berikan pula padanya pahala ahirat, Dan Kami akan memberi balasan kepada orang~orang yang bersyukur" Qs Ali Imran 3/145

Jadi jelaslah tujuan yang manakah yang seharusnya di tempuh, "Hidup adalah pilihan"

Dan mari kita jadikan kehidupan dunia ini sebagai lantaran saja untuk tujuan menggapai Ahirat, semoga kita berhasil dan sukses dunia ahirat.